Pages

IP Address dan Subnet

IP address merupakan pengalamatan dengan panjang 32 bit yang terbagi dalam 2 bagian yaitu :
  1. Identitas jaringan (network number)
  2. Identitas host (host number)
Pengalamatan IP
Ilustrasi

¢Di dalam jaringan TCP/IP setiap terminal diidentifikasi dengan sebuah alamat IP unik.¢Kecuali Router dapat memiliki lebih dari sebuah alamat IP, karena itu disebut sebagai Multihomed Device.
 
IP Class
IP address dibagi dalam kelas-kelas untuk memudahkan proses administrasi, yaitu :
IP Address kelas A :
~Bit pertama dari IP address adalah 0
~Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 0 – 127
~Hanya ada kurang dari 128 jaringan kelas A
~Setiap jaringan kelas A bisa mempunyai jutaan host
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP
1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya.
Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.

IP Address kelas B :
~Bit pertama dari IP address adalah 10
~Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 128 – 191
~Terdapat ribuan jaringan kelas B
~Setiap jaringan kelas B bisa mempunyai ribuan host
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx

IP Address kelas C :
~Bit pertama dari IP address adalah 110
~Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya 192 – 223
~Terdapat jutaan jaringan kelas C
~Setiap jaringan kelas C hanya mempunyai kurang dari 254 host
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.

IP Address kelas D :
~Bit pertama dari IP address adalah 111
~Nomor jaringan dengan IP yang byte pertamanya lebih dari 223
~Merupakan address yang dialokasikan untuk kepentingan khusus

IP Address kelas E :
~Bit pertama dari IP address adalah 11110
~ Merupakan address yang dialokasikan untuk Eksperimen
 
Kategori Pengalamatan IP
¢Ada 3 macam kategori pengalamatan IP, yaitu:
- Classfull Addressing (conventional) => Pengalamatan berdasarkan kelas, tanpa perlu ada subnetting.
- Subnetted Classfull Addressing => Pengalamatan dengan subnetting.
- Classless Addressing => CIDR
 
Host Address
Setiap device atau interface harus memiliki host number. Cara mengetahui adalah dengan menjumlahkan seluruh bit mulai dari semua berisi 0 s.d semua bit berisi 1 kemudian dikurangi 2.

¢SubNetting
Adalah proses membagi sebuah network menjadi beberapa Sub-network. Contoh dalam sebuah jaringan lokal yang menggunakan alamat kelas B 172.16.0.0 terdapat 65.534 host address.¢ Efisiensi pengelolaan jaringan dapat ditingkatkan dengan cara melakukan subnetting terhadap network tersebut.
¢Alasan-alasan perlunya dibentuk subnetting antara lain :
- Memudahkan pengelolaan jaringan.
- Mereduksi traffic yang disebabkan oleh broadcast maupun benturan (collision).
- Membantu pengembangan jaringan ke jarak geografis yang lebih jauh (LAN ke MAN).
Pembentukan subnet dilakukan dengan cara mengambil beberapa bit pada bagian HostId untuk dijadikan SubnetId.
Konversi Subnet-Mask
1    0    0    0    0    0    0    0 = 128
1    1    0    0    0    0    0    0 = 192
1    1    1    0    0    0    0    0 = 224
1    1    1    1    0    0    0    0 = 240
1    1    1    1    1    0    0    0 = 248
1    1    1    1    1    1    0    0 = 252
1    1    1    1    1    1    1    0 = 254
1    1    1    1    1    1    1    1 = 255
 
Menentukan Subnet-Id
Source: www.tcpipguide.com
¢Router menentukan sebuah IP address merupakan anggota dari subnet tertentu melalui proses masking seperti dalam gambar di atas. IP address¢ : 154.71.150.42 dioperasikan AND dengan subnet-mask. Didapat Subnet-Id : 18. Sedangkan IP address dari subnet tersebut adalah 154.71.144.0.
 
Contoh Kasus :
¢Sebuah jaringan dengan network-id: 192.16.9.0 akan dibagi ke dalam 3 buah subnet. Tentukan IP address untuk setiap subnet!
Penyelesaian :


No IP 192.16.9.0 adalah Kelas C, dengan host-Id berada pada 8 bit terakhir. Karena itu, subnet-id harus berada pada 8 bit terakhir.
Kebutuhan 3 subnet berarti membutuhkan sebanyak 3 bit.
Karena itu subnet-mask ditentukan:
11111111.11111111.11111111.11100000
255.     255. 255.     224 
Kombinasi subnet: 000, 001, 010, 011, 100, 101, 110, 111.
Karena itu 3 bit pertama dialokasikan untuk subnet.
192.16.9.b b b b b b b b
              subnet
Subnet
Host
Decimal
000
00000 - 11111
0-31
001
00000 – 11111
32 – 63
010
00000 – 11111
64 – 95
011
00000 – 11111
96 - 127
100
00000 – 11111
128 - 159
101
00000 – 11111
160 – 191
110
00000 – 11111
192 – 223
111
00000 - 11111
224 - 255
 
¢Kesimpulan :
  1. Jumlah subnet yang terbentuk ada 23=8. Tetapi subnet 000 dan 111 tidak dapat digunakan. Karena itu jumlah subnet yang dapat digunakan adalah: (23-2=6)
  2. Jumlah host yang terbentuk untuk masing-masing subnet 25=32. Sedang host yang dapat digunakan sebanyak 25-2=30. Host-Id 00000 dan 11111 tidak dapat digunakan.