Pages

Pengelolaan Alamat IP (Manajemen IP)

Di Asia Pasific pengelolaan IP dilakukan oleh Asia Pasific Network Information Center (APNIC). APNIC bertugs sebagai pembagi blok nomor IP dan nomor Autonomous System (AS) kepada para ISP di kawasan Asia Pasific. Selain itu juga mengelola Authoritative Registration Server (whois) dan Reverse Domains (in-add.arpa).
Badan-yang bertugas malekukan manajeen IP selain APNIC :
  1. America Registry for Internet Number (ARIN)
  2. Reseaux IP Europeens (RIPE)
  3. African Regional Internet Registry Network Information Center (AFRINIC)
Keempat badan tersebut dipegang oleh International Assigned Number Authority (IANA).
Solusi melakukan manajemen IP yang sudah mulai kritis adalah dengan melakukan konsep antara lain :
  1. Classless Interdomain Routing (CIDR)
  2. Variabel Length Subnet Mask (VLSM)
  3. Network Address Translation (NAT)
Yang akan dibahas pada blog ini adalah tentang Variabel Length Subnet Mask (VLSM).
VLSM adalah pengembangan  mekanisme subneting dimana dalam VLSM dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting clasic, yang mana dalam clasic subneting, subnet-zeroes, dan subnet-ones tidak bisa digunakan. Untuk melakukan pengelolaan subnet IP menggunakan metode VLSM, terlebih dahulu yang perlu dilakukan adalah dengan menghitung julah host terbanyak yang dibutuhkan. VLSM memperbaiki kekurangan metoda conventional subneting.
Contoh :
Diketahui sebuah alamat jaringan 172.16.0.0/16 dan diminta untuk menyediakan 5 buah subnet yang masing-masing memiliki 100 host, dan 3 subnet yang masing-masing memiliki 2 host. Tentukan konfigurasi jaringanya!
Penyelesaian :
  1. Untuk menyediakan minimal 100 host diperlukan 7 bit (27 – 2 = 126).
  2. Dengan demikian subnet yang dapat diambil adalah 16 – 7 = 9 bits.
  3. Dengan tersedianya 9 bit untuk dijadikan ubnet, maka secara keseluruhan total subnet yng bisa disediakan adalah  29 = 512 subnet.
  4. 1010 1100    0001 0000    0000  0000    0000 0000 = 172.16.0.0
    1010 1100    0001 0000    0000  0000    1000 0000 = 172.16.0.128
    1010 1100    0001 0000    0000  0001    0000 0000 = 172.16.1.0
    1010 1100    0001 0000    0000  0001    1000 0000 = 172.16.1.128
    1010 1100    0001 0000    0000  0010    0000 0000 = 172.16.2.0
    1010 1100    0001 0000    0000  0010    1000 0000 = 172.16.2.128
    dan seterusnya 
  5. Subnet no 1-5 digunakan untuk mengalamati sub-network yang dimaksud dalam soal. Sedangkan  untuk 3 buah subnet dengan jumlah jaringan masing-masing2 host, dapat diambil dari subnet ke 6 yaitu 172.16.2.128. Kita mengambil subnet tersebut dikarenakan subnet 1 sampai dengan subnet ke 5 sudah digunakan untuk memenuhi permintaan 5 jaringan dengan host 100 per subnet. 
  6. Dari nomot jaringan 172.16.2.128 yang mempunyai 7 bits sebagai bagian dari hoat, untuk memenuhi kebutuhan 2 host yang diminta per jaringan, maka hanya dibutuhkan 2 bit saja.
  7. 1010 1100    0001 0000    0000  0010    1000 0000 = 172.16.2.128                                                       7 bits untuk subnet berikutnya Sehingga sisa bit host (7 bit) dikurangi dengan 2 bit untuk alamat host, dengan sisa bit yang dapat digunakan untuk subnet-id adalah 5 bit.
  8. 1010 1100    0001 0000    0000  0010    1 000 0000 = 172.16.2.128
    1010 1100    0001 0000    0000  0010    1 000 0100 = 172.16.2.132
    1010 1100    0001 0000    0000  0010    1 000 1000 = 172.16.2.136
    Keterangan : 000 10 adalah Subnet-Id dan 00 adalah Host-Id